Jenis Data Statistik dan Skala Pengukuran
· Jenis Data
Data
ialah sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan. Adapun
yang dimaksud dengan datum adalah elemen-elemen dalam data.
Data yang diperoleh dari suatu sampel dan populasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Data
kualitatif yakni data yang bukan berupa angka (non – numerik) biasa
disebut dengan istilah atribut. Data kualitatif dibagi menjadi dua:
· Nominal adalah Data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Contoh : Jenis kelamin, tgl dan tempat lahir seseorang
· Ordinal à ada tingkatan data. Contoh : Sangat setuju, Setuju, kurang setuju, tidak setuju
b. Data kuantitatif: data
yang berupa angka (numerik). Data jenis ini dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu data diskrit dan kontinyu. Selain itu Ddata kuantitatif
dibagi menjadi dua:
o Data Interval, Contoh : Interval temperatur ruang adalah sbb :
Cukup panas jika antara 50°C-80 °C
Panas jika antara 80 °C-110 °C
Sangat panas jika antara 110 °C-140 °C
· Data Rasio à
tingkat pengukuran paling ‘tinggi’ ; bersifat angka dalam arti
sesungguhnya. Beda dengan interval mempunyai titik nol dalam arti
sesungguhnya.
Selain
pembagian tersebut, ada yang membagi data menjadi data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, misal melalui wawancara, penyebaran kuesioner, pengukurn
langsung, dan lain lain. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil dari koran, jurnal,
penelitian/ publikasi pihak lain, dan lain-lain.
· Skala Pengukuran
Skala pengukuran : cara mengukur suatu varibel. Terdapat 4 jenis skala pengukuran, yakni :
a.
Skala Nominal : angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran
hanya memiliki arti sebagai label saja (asal bisa dibedakan). Tidak
memiliki tingkatan.
Contoh skala nominal :
No.
|
Jenis Kendaraan
|
Jumlah (Unit)
|
1.
|
Peugeuot
|
1,367
|
2.
|
Toyota
|
68,638
|
3.
|
Isuzu
|
20,521
|
4.
|
Daihatsu
|
15,721
|
5.
|
BMW
|
1,515
|
b. Skala Ordinal : angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung pengertian tingkatan.
Contoh skala ordinal:
No.
|
Jenis Kendaraan
|
Jumlah (Unit)
|
1.
|
Toyota
|
68,638
|
2.
|
Isuzu
|
20,521
|
3.
|
Daihatsu
|
15,721
|
4.
|
BMW
|
1,515
|
5.
|
Peugeuot
|
1,367
|
c.
Skala Interval : angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran
mengandung sifat ordinal ditambah sifat jarak/ interval.
Contoh skala interval :
Suhu
udara dapat berkisar antara -4° hingga 40° C. Jika termometer
menunjukkan 0° C, bukan berarti tidak ada suhu, tetapi hanya sebagai
penunjuk bahwa suhu saat itu tergolong rendah.
d. Skala
Rasio : angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung
sifat interval ditambah sifat yang mampu memberikan keterangan tentang
nilai absolut variabel yang diukur. Artinya apabila menunjuk angka 0
(nol), maka berarti benar-benar nol, tidak ada, atau kosong.
Contoh skala rasio :
Jumlah komponen mesin yang diproduksi per batch adalah 1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch menunjukkan angka produksi 0, maka artinya adalah pada saat itu tidak dilakukan proses produksi sehingga tidak ada output produksi.